170 gempa susulan terjadi di Pulau Lombok

BMKG menyatakan gempa bumi yang terjadi tadi malam, merupakan gempa bumi utama (mainshock) dari rangkaian gempa bumi yang terjadi sebelumnya

Sejumlah warga berada di halaman rumahnya pascagempa di Desa Bentek, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8)./Antara Foto

Badan Meterologi,Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat mencatat terjadi 170 gempa susulan yang terjadi pascagempa berkekuatan 7 SR, Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB.

Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati mengatakan hingga pukul 15.00 WIB, BMKG mencatat 170 gempa susulan.

"Sumber gempa bumi bukanlah suatu titik, tetapi merupakan bidang patahan yang menerus atau memanjang hingga bidang patahan atau robekan batuan tersebut masuk di dasar laut dekat Pantai Lombok di bagian utara. Hal inilah yang akhirnya memicu terjadinya tsunami," tutur dia dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/8).

Mengingat epicenternya sangat berdekatan dengan gempa bumi yang terjadi pada 29 Juli 2018 lalu, BMKG menyatakan gempa bumi yang terjadi tadi malam, merupakan gempa bumi utama (mainshock) dari rangkaian gempa bumi yang terjadi sebelumnya.

Sementara itu, terkait kondisi cuaca di wilayah Nusa Tenggara Barat(NTB), Dwikorita menjelaskan berdasarkan hasil pengamatan dari Stasiun Meteorologi Kelas II Bandara Internasional Lombok, suhu muka laut (SST) di sekitar NTB cukup hangat antara 26-27° celcius dengan anomali SST sekitar (-1°C)-(1°C). Angin permukaan di wilayah NTB bertiup dengan variasi arah dominan dari Tenggara hingga selatan dengan kecepatan angin maksimum 35km/jam.