191.807 aparat jaga Natal dan tahun baru dari terorisme dan 11 kerawanan lain

Aparat yang dikerahkan berasal dari TNI, Polri, dan instansi terkait lainnya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono bersama Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Eko Margiyono memberi keterangan pers usai mengikuti apel gelar pasukan Ops Kepolisian Terpusat Lilin Jaya 2019 di Lapangan Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/12/2019). Alinea.id/Ayu Mumpuni

Sebanyak 191.807 personel gabungan TNI-Polri akan bersiaga untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru 2020. Ada 12 potensi kerawanan yang mungkin terjadi pada dua momen tahunan tersebut, termasuk terorisme.

"Berdasarkan prediksi intelijen, terdapat 12 potensi kerawanan yang harus kita antisipasi, yaitu terorisme, kejahatan konvensional, kemacetan lalin (lalu lintas), kecelakaan transportasi, aksi penolakan peribadatan, dan sweeping ormas," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Prabowo saat menyampaikan amanat dalam apel gelar pasukan pengamanan Natal dan tahun baru di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (18/12).

Selain itu, ancaman lain yang diantisipasi adalah kenaikan harga sembako, konflik sosial dan tawuran, bencana alam, konvoi dan balap liar, kebakaran akibat petasan, serta pesta narkoba atau minuman keras.

Menghadapi hal tersebut, Polda Metro Jaya menggelar operasi pengamanan bersandi Operasi Lilin Jaya 2019. Operasi ini akan digelar hingga 1 Januari 2020.

Terdapat 191.807 personel gabungan yang dikerahkan dalam operasi ini. Mereka terdiri atas 121.358 personel Polri, 17.190 personel TNI, serta 54.259 personel yang berasal dari instansi terkait, seperti Pol PP, Dishub, Diskes, Pemadam Kebakaran, dan Linmas. Mereka akan mulai bertugas sejak 23 Desember 2019.