20.532 'rapid test' di Jakarta, 428 orang positif Covid-19

Jumlah pasien positif Covid-19 terus meningkat, Jakarta harus cepat ditetapkan status PSBB.

Seorang warga mengenakan masker saat deklarasi Bersama Lawan coronavirus di Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (18/3). Foto Antara/Oky Lukmansyah/foc.

Penetapan Jakarta sebagai status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) harus segera diterapkan. Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, mesti cepat ambil keputusan agar korban Covid-19 di Jakarta, tidak terus bertambah, Mengingat, setiap harinya orang yang terpapar virus SARS-CoV-2 sampai ratusan.

Berdasar data laman resmi corona.jakarta.go.id tercatat data per Jumat (3/4) hingga pukul 17.13 WIB ada 958 kasus positif Covid-19. Dari angka tersebut, sebanyak 609 pasien kini tengah dirawat dan 54 orang dinyatakan sembuh. Kemudian, sudah ada 96 orang yang meninggal serta 199 pasien yang menjalani isolasi mandiri.

Selanjutnya, dalam akumulasi jumlah pasien orang dalam pengawasan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) tingkat kota di Jakarta, juga cukup tinggi. Ini belum hasil rapid test atau pemeriksaan cepat yang dilakukan Dinas Kesehatan DKI. 

Hasil rapid test di Jakarta, hingga, Kamis (2/4) total ada sebanyak 20.532 orang yang telah menjalani tes cepat.  "Persentase positif Covid-19, sebesar 2,1 persen dengan rincian 428 orang dinyatakan postif Covid-19 dan 20.104 orang dinyatakan negatif," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes DKI Fify Mulyani, di Balai Kota, Jakarta, Jumat (3/4).

Hasil rapid test, yang dilakukan di lima kota Jakarta, jumlahnya pun tinggi. Jakarta Pusat, sebanyak 1.531 mengikuti rapid test, hasilnya 17 orang positif Covid-19, sementara 1.514 orang negatif. Selanjutnya Jakarta Utara, sebanyak 3.947 orang dengan hasil 58 orang positif Covid-19 dan 3.887 orang negatif.