300 bangunan rusak akibat gempa Malang

Total rusak berat berjumlah 11 unit, rusak sedang 194, dan rusak ringan 126 unit.

Rumah Sakit Mardi Waluya di Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur yang terdampak gempa yang berkekuatan 6,1 magnitudo pada Sabtu (10/4/2021). Istimewa.

Gempa bumi bermagnitudo 6,1 yang mengguncang wilayah Malang, Jawa Timur dan sekitarnya, Sabtu (10/4) mengakibatkan sedikitnya 300 bangunan rusak dengan tingkatan berbeda, dari ringan hingga berat.

Perincian rumah rusak, yaitu total rusak berat (RB) berjumlah 11 unit, rusak sedang (RS) 194, dan rusak ringan (RR) 126. Catatan sementara, 13 unit rumah rusak namun belum ditentukan kategori tingkat kerusakan. Sedangkan sejumlah kerusakan fasilitas umum, yakni sarana pendidikan 11 unit, kantor pemerintah tujuh unit, sarana ibadah enam unit,  satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dan satu pondok pesantren.

"Data tersebut per hari ini, Sabtu (10/4), pukul 20.00 WIB," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati, Sabtu (10/4). 

Gempa bumi juga mengakibatkan tujuh warga meninggal dunia, dua luka berat, dan 10 luka ringan. Korban meninggal dunia di Kabupaten Malang mencapai tiga jiwa, Lumajang dua, dan di wilayah perjalanan Lumajang-Malang dua jiwa. Untuk korban luka-luka teridentifikasi di wilayah Kabupaten Lumajang.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menginformasikan adanya titik pengungsian di Desa Kali Uling, Kecamatan Tempur Sari.