4 warga meninggal dunia akibat gempa Ambon

Korban meninggal dunia bernama Narti Rumain, Mateis Frans, La Nai, dan Haja Kebo. 

Guru dan siswa berlari ke lapangan dengan melindungi kepalanya saat Simulasi Penanganan Bencana Gempa Bumi di SMAN 7 Malang, Jawa Timur, Rabu (4/9)./ Antara Foto

Empat orang meninggal dunia akibat gempa yang mengguncang ibu kota Provinsi Maluku dan sekitarnya pada Kamis (26/9) pagi. Keempatnya, yakni Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon Narti Rumain, Mateis Frans, La Nai, dan Haja Kebo. 

Dinas Sosial Maluku mencatat tiga warga meninggal dunia akibat dampak gempa magnitudo 6,8 yang mengguncang ibu kota Provinsi Maluku dan sekitarnya. Kadis Sosial Maluku, Sartono Pinning, Kamis siang mengatakan tiga warga meninggal sebagai dampak gempa tersebut, yakni Narti Rumain akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

Selain itu, seorang penambang pasir di desa Nania, kecamatan Teluk Ambon, Mateis Frans karena tertimbun pasir dan warga Dusun Wailusun, Desa Waai, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, La Nai akibat reruntuhan bangunan.

"Kami juga mendata dua warga lainnya, yakni Djamila Lasaiba dan Gamar Assagaff sedang dalam perawatan karena tertimpa reruntuhan bangunan," ujarnya.

Sartono yang sedang berada di Jakarta dalam rangka tugas dinas itu mengatakan, telah berkoordinasi dengan semua potensi maupun Tagana yang disebarkan untuk memantau situasi dan mengecek dampak lain guna mempertimbangkan langkah lebih lanjut sesuai tugas dan SOP.