54 hoaks terkait coronavirus, 1 terjadi pada Mei 2019

Kemenkominfo melakukan penandaan dengan memberikan stempel bahwa informasi itu hoaks atau disinformasi.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, mengatakan, ada 54 hoaks yang terdeteksi cyber drone Kemenkominfo. Berita bohong itu berkaitan dengan coronavirus. Alinea.id/Akbar Ridwan

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, ada 54 hoaks yang terdeteksi cyber drone Kemenkominfo. Berita bohong itu berkaitan dengan coronavirus.

Satu informasi keliru terjadi pada Mei 2019, mengenai kurma yang harus dicuci bersih karena mengandung coronavirus berasal dari kelelawar. Informasi itu, kata Plate, dipastikan tidak benar.

Sementara 53 lainnya menyebar masif sejak 23 Januari 2020 hingga Senin (3/2) hari ini.

"Di antaranya (hoaks) tidak benar disinformasi bahwa di China dilaporkan diam-diam melakukan kremasi korban coronavirus. Itu disinformasi. Kemudian wudhu bisa hancurkan coronavirus, ini juga disinformasi," kata dia dalam jumpa pers di Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Senin (3/2).

Ia menambahkan, konten hoaks mayoritas tersebar di Whatsapp. Setelah itu, penyebaran secara masif terjadi di platform tersebut dengan cara forward atau diteruskan. Cara itu seperti deret ukur dan bisa menjangkau masyarakat secara luas.