8 provinsi berbahaya jika terjadi kenaikan kasus Covid-19 pasca-Lebaran

Rumah sakit takkan bisa menampung pasien baru jika terjadi lonjakan kasus Covid-19 di 8 provinsi karena BOR sudah di atas 50%.

Petugas medis berjalan melewati fasilitas baru untuk pasien anak yang terinfeksi Covid-19 di RSCM, Jakarta, Kamis (30/4/2020). Foto Antara/Aditya Pradana Putra

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempersiapkan skenario terburuk peningkatan kasus Covid-19 jelang Idulfitri 1442 Hijriah. Berbagai hal diperhitungkan, seperti keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) rumah sakit rujukan hingga obat-obatan dan oksigen.

Secara keseluruhan, terdapat 389.171 tempat tidur di rumah sakit (RS) senasional dan 72.794 di antaranya dipergunakan untuk pasien Covid-19. Selain itu, 23.000 dari 65.255 tempat tidur isolasi dan 7.539 dari 22.042 ICU pasien Covid-19 telah terisi.

“(Sebanyak) 2.500 (tempat tidur ICU telah) terisi. Dua kali lipat kondisi sekarang. Saya berdoa, persiapan ini tidak terpakai dan tetap kosong. Kalaupun ada, seenggaknya kita sudah melakukan persiapan. Kita punya dua kali lipat di atasnya," ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam telekonferensi pers, Senin (10/5).

"Kalaupun itu tertembus, kita masih bisa mengonversi kapasitas rumah sakit jadi tempat Covid-19. Itu (ketersediaannya bisa menjadi) tiga kali di atasnya," sambung dia.

Budi Gunadi mengingatkan, total tempat tidur tersebut merupakan angka agregat nasional. Jika ditilik masing-masing provinsi, maka akan terlihat BOR berpotensi melampaui 70%.