Ada 11 potensi bencana alam di Jatim

Khofifah Indar Parawansa akan mengeluarkan peraturan gubernur yang baru terkait penanganan bencana alam.

Pelajar membersihkan ruang kelas yang sebelumnya terendam banjir di SMAN 1 Kwadungan, Ngawi Jawa Timur, Senin (11/3)./AntaraFoto

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mencatat ada 11 potensi bencana alam di Jawa Timur. Misalkan saja banjir, gempa bumi, longsor, tsunami, dan gunung meletus.

Kepala BPBD Jawa Timur, Suban Wahyudiono menyebutkan dari sisi geografi, letak Jawa Timur (Jatim) dipersimpangan lempeng tektonik, antara lempeng Indonesia dengan Australia. Sehingga Jatim rawan gempa bumi. Jika dilihat dari sisi kependudukan di Jatim juga banyak, yakni 39,2 juta sehingga kerentanan terjadi bencana sangat tinggi.

Jatim memiliki 3.498 kilometer pantai sehingga rentan terjadi tsunami, tujuh gunung merapi aktif. Seperti Gunung Raung, Ijen, Semeru, Bromo, dan Kelud sehingga potensi terjadi erupsi.

“Dalam kajian BNPB selama 2016-2020, Jatim terancam terjadi 11 bencana alam, seperti banjir, longsor, tsunami, dan gunung meletus. Sementara satu bencana nonalam seperti amblesnya jalan Gubeng, akibat kesalahan teknis,” ungkap Suban usai menghadiri rapat terbatas dengan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Kamis (4/4).

Sementara Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa akan mengeluarkan peraturan gubernur yang baru terkait penanganan bencana alam. Pergub ini untuk dijadikan referensi dalam rangka tanggap darurat dengan untuk menentukan kualifikasi bantuan dan jumlah yang akan diberikan.