Ada Covid-19, Emil tolak Gedung Sate-DPRD Jabar disebut klaster

Sebanyak 78 orang di Gedung Sate dan DPRD terkonfirmasi positif Covid-19.

Gedung Sate di Kota Bandung, Jabar, Juli 2018. Google Maps/si bisma

Penularan coronavirus baru (Covid-19) di Gedung Sate dan DPRD Jawa Barat (Jabar) diduga karena mobilitas pegawai di luar kantor, sehingga tidak spesifik sumber virus. Karenanya, Gubernur Ridwan Kamil menyebutnya penularan di sana sebagai klaster perkantoran.

"Jadi kami mendapati kesimpulan, bukan gedungnya sebagai sumber penyebaran Covid-19," kata Emil, sapaannya, menukil situs web Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.

"(Namun) lebih kepada di masa AKB (adaptasi kebiasaan baru) ini mobilitas tidak dibatasi. Sehingga, mau pegawai Gedung Sate atau DPRD, sepulang kantor punya pola kegiatan yang tidak bisa dikontrol (kantor)," sambungnya.

Ini, menurut bekas Wali Kota Bandung itu, berbeda dengan awal pandaemi Covid-19. "Di mana klaster spesifik."

Lantaran sukar memantau aktivitas pegawai di luar kantor, pemprov hanya bisa menekankan pentingnya protokol kesehatan. Adapun dewan diimbau tak mendatangi atau zona merah saat melakukan kunjungan kerja (kunker).