Ada di marketplace, BPOM diminta perketat peredaran sianida

Karena mudah mendapatkan sianida dari marketplace, terjadi kasus pembunuhan berencana di Bantul, DIY.

Ilustrasi. Freepik

Wakil Ketua Komisi IX DPR, Melkiades Laka Lena, meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan kepolisian memperketat pengawasan distribusi zat berbahaya, termasuk sianida, di niaga elektronik (marketplace) agar tidak disalahgunakan.

Menurutnya,  kasus pengiriman paket takjil satai mengandung sianida yang dikirim pelaku, Nani Aprilliani (25), hingga mengakibatkan anak pengemudi ojol, NFP (10), tewas merupakan pelajaran penting bagi semua pengambil kebijakan.

"Baik dalam proses pengadaan dan distribusi, betul-betul melalui proses yang sangat ketat. Tidak mudah seperti saat ini, di mana gampang diperoleh," katanya saat dihubungi Alinea, Rabu (5/5).

Menurut politikus Partai Golkar itu, daya rusak sianida sangat kuat. Longgarnya pengawasan membuat bubuk beracun dan bahan berbahaya lainnya gampang diperoleh. Karenanya, seluruh distributor hingga penggunanya harus diawasi secara ketat.

"Harus dicantumkan data yang jelas, jangan sampai bubuk sianida dan barang berbahaya lainnya mudah diperoleh dan diperjualbelikan. Bisa membahayakan ketika digunakan oleh orang yang bermaksud jahat," jelas dia.