Ada intimidasi ke wasit dan pemain sebelum bertanding di Liga 2

Intimidasi membuat wasit tidak leluasa memimpin jalannya pertandingan.

Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Ignasius Indro (kanan) bersama Anggota Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Emerson Yuntho (kiri) membawa poster dukungan sebelum beraudiensi dan memberi dukungan Satgas Polri untuk Pemberantasan Mafia Sepak Bola di Krimum, Polda Metrojaya, Jakarta, Jumat (28/12/2018). Antara FOto

Wasit Liga 2 Indonesia asal Yogyakarta, Muhammad Irham, mengungkapkan ada intimidasi yang diterimanya sebelum memimpin jalannya pertandingan sepak bola di Liga 2 pada musim kompetisi tahun 2018. Akibat intimidasi itu membuat dirinya tidak leluasa menjalankan tugasnya.

“Saya pribadi selaku wasit Liga 2 telah menyampaikan laporan kepada Satgas Antimafia Bola Mabes Polri terkait 'match manipulation' (manipulasi pertandingan) atau intimidasi-intimidasi yang terjadi sebelum pertandingan kepada wasit,” kata Irham di Mapolda DIY, Kamis (10/1).

Selain menimpa para wasit termasuk dirinya, Irham menambahkan, praktik intimidasi juga menimpa para pemain maupun klub sepak bola sebelum mengikuti kompetisi. Praktik intimidasi itulah yang memaksa adanya manipulasi pertandingan, bahkan praktik tersebut hampir terjadi pada seluruh klub sepak bola yang menjadi peserta liga.

“Saya pastikan banyak klub di Liga 2 yang mendapatkan (intimidasi) seperti itu, bahkan hampir semua,” ujar Irham.
Saat diperiksa Satgas Antimafia Bola, Irham pun mengungkapkan semua pihak yang terlibat. Tak hanya orang-orangnya saja, melainkan juga tim-tim sepak bola yang terlibat dalam praktik intimidasi maupun manipulasi sebelum dan selama pertandingan.

“Sudah saya sampaikan (pihak yang terlibat) ke satgas maupun penyidik secara gamblang,” kata dia.