Agus Rahardjo tantang penyebar isu Taliban riset di KPK 

Isu Taliban, disebut eks Ketua KPK Busyro Muqoddas dilempar pihak Istana.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo. /Antara Foto

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menampik para pegawainya terpapar oleh paham radikalisme atau bergabung dengan kelompok Islam garis keras asal Afghanistan, Taliban. Menurut dia, isu pegawai KPK simpatisan Taliban sengaja digulirkan untuk mendiskreditkan lembaga yang ia pimpin. 

"Kami berharap orang (yang melempar isu itu) melakukan penelitian di KPK. Saya silahkan kalau mereka melakukan penelitian," kata Agus kepada wartawan di gedung Penunjang Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (16/9).

Menurut Agus, sudah banyak pihak eksternak yang pernah bekerja sama dengan KPK. Mereka, kata Agus, bisa dimintai keterangan terkait isu keberadaan pegawai KPK yang radikal atau simpatisan Taliban.
 
"Orang-orang dan profesor. Mereka akan tahu dalamnya KPK, seperti (peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Syamsudin Harris. Itu karena kerja di sini, dia tahu. Enggak ada kok (isu Taliban) itu," ucapnya.

Menurutnya, seluruh pegawai KPK diberikan keleluasaan untuk menjalani ibadahnya masing-masing. Dia mencontohkan isi surat pengunduran diri Saut Situmorang. Dalam suratnya, Saut menyebut pegawai KPK yang beragama Nasrani selalu mengadakan kegiatan kebaktian setiap Jumat.

"Wong, setiap hari Jumat itu ada yang Jumatan di sini dan ada kebaktian. Jadi, di mana sih Talibannya. Kalau kamu lihat surat Pak Saut, apa itu cermin dari Taliban? Sama sekali tidak. Kami undang mereka melakukan penelitian di KPK. Siap kami membuka diri," tutup Agus.