Aktivitas Gunung Semeru masih di level IV, Badan Geologi lakukan pantauan 24 jam

Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.

Gunung Semeru meluncurkan awan panas pada 4 Desember 2022. Foto istimewa

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melaporkan perkembangan terkini terkait bencana erupsi Gunung Semeru. Laporan ini berdasarkan informasi dari Tim Tanggap Darurat (TTD) Badan Geologi di lokasi bencana, serta petugas Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Semeru.

Plt. Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid, meminta masyarakat untuk tetap tenang dan terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Semeru dari sumber-sumber terpercaya.

"Pascaerupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2022 yang meluncurkan awan panas, TTD Badan Geologi Kementerian ESDM untuk melakukan pemeriksaan lapangan mengenai kondisi desa dan sungai terdampak," kata Wafid dalam keterangan resmi, Rabu (7/12).

Tim TTD langsung berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten Lumajang dan petugas PGA Semeru, dan segera melakukan mitigasi bencana awan panas guguran di Pos Pengamatan Gunungapi Semeru, Gunung Sawur Candipuro.

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi, aktivitas vulkanik Gunung Semeru dalam tahap cenderung menurun pascaerupsi 4 Desember. Namun, masih ada potensi terjadi erupsi awan panas guguran, terutama potensi tinggi terjadi lahar.