Angka kematian pasien Covid-19 di Jakarta diproyeksikan naik tiga kali lipat

Kasus kematian pasien Covid-19 di Jakarta diprediksi mencapai 3.000 orang pada Oktober 2020.

Petugas pemakaman menurunkan jenazah pasien Covid-19 dari mobil ambulans saat akan dimakamkan di pemakaman Macanda, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, Minggu (5/4)/Foto Antara/Abriawan Abhe.

Peneliti Nanyang Technological University (NTU) Singapura Fredy Tantri memprediksi kasus kematian pasien Covid-19 di Jakarta bisa mencapai 3.000 orang. Sskenario terburuk (worst case scenario) itu diperkirakan terjadi pada Oktober nanti.

“Kami proyeksikan, sampai Oktober 2020. Maka, jumlah kematian akan meningkat bisa sampai tiga kali lipat dari sekarang. Yang mana pada 30 Oktober akan terjadi sekitar 3.000 kematian. Total worst case scenario saja, sekali lagi belum termasuk suspect dan probable,” ujar Fredy dalam diskusi virtual, Rabu (9/9).

Jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta hingga Selasa (8/9) kemarin 48.811 orang. Dari jumlah itu sebanyak 36.451 orang telah sembuh atau tingkat kesembuhan 74,7%. Kemudian, 1.330 orang meninggal dunia atau tingkat kematian 2,7%.

Jumlah total kematian, kata Fredy, semestinya bergantung pada laju penyebaran Covid-19. Berdasarkan permodelan matematika, dari 22 September hingga 30 Oktober, rumah sakit di Jakarta diprediksi tidak bisa lagi mampu menampung pasien Covid-19. Sehingga, tingkat kematian pasien Covid-19 sangat tinggi.

Fredy mengaku memproyeksikan jumlah kematian pasien Covid-19 dengan menggunakan skenario fungsi Gaussian dengan fatality rate 22%.