Kota diabetes tertinggi, banyak warga Jakarta tak sadar jadi penderita

"Ada 154 ribu kasus yang belum ditemukan, karena sebagian mereka tidak sadar punya diabetes."

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampingi Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto (tengah) dan perwakilan Budayawan Salim Said (kanan) melihat maket proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Rabu (3/7)./ Antara Foto

Penyakit diabetes menjadi salah penyakit serius yang mengancam masyarakat di wilayah DKI Jakarta. Ibu Kota juga menjadi wilayah dengan prevalensi diabetes tertinggi di Indonesia.

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (riskesdas), prevalensi diabetes di Jakarta meningkat dari 2,5% pada 2013 menjadi 3,4% pada 2018. Jika dihitung dengan jumlah penduduk Jakarta sebanyak 10,5 juta jiwa, maka penderita diabetes pada usia di atas 15 tahun mencapai 250 ribu jiwa.

"Ada 154 ribu kasus yang belum ditemukan, karena sebagian mereka tidak sadar punya diabetes jadi tidak ke fasilitas kesehatan," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (27/8).

Untuk menekan prevalensi penyakit diabetes di Ibu Kota, Pemprov DKI menggandeng perusahaan kesehatan global Novo Nordisk serta Kedutaan Besar Denmark di Indonesia. Kerja sama ini diawali dengan penandatangan perjanjian kerja sama untuk tahapan Action Plan dari Program Cities Changing Diabetes (CCD).

Anies mengatakan, upaya pemetaan pada penyakit gula darah ini sangat membantu warga atau penderita diabetes, untuk melakukan deteksi awal terhadap risiko penyakit agar tidak bertambah parah.