Anies Baswedan disarankan 'top up' anggaran BTT tangani Covid-19

Anggaran belanja tidak terduga DKI untuk tangani Covid-19 terlampau kecil.

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Mohamad Taufik, di Balai Kota Jakarta, Jumat (21/2/2020). Alinea.id/Ardiansyah Fadli.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menilai alokasi anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) yang digelontorkan Pemprov Jakarta Rp183 miliar untuk menangani Covid-19 terlampau kecil.

Menurutnya, ada dua hal yang mesti dipertimbangkan dalam menangani Covid-19 di Jakarta. Pertama, anggaran untuk penanganan dan pencegahan. Kedua, anggaran untuk mengatasi dampak kerugian ekonomi masyarakat pekerja sektor informal.

"Orang yang berpenghasilan harian, itu juga perlu diperhatikan," kata Taufik ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (26/3).

Taufik menyarankan, agar Gubernur kembali menambah alokasi anggaran tersebut dengan cara mengalihkan anggaran program pemprov seperti Formula E, light rail transit (LRT), bahkan anggaran perjalanan dinas dalam dan luar negeri.

"Saya sudah menyarankan Pak Gub untuk melakukan top up BTT, diambil dari program-program yang dianggap tidak prioritas. Misalkan dari Formula E, LRT, PMD yang bisa ditunda, perjalanan dinas dalam dan luar negeri," ujarnya.