Anies Baswedan: Kasus Covid-19 di Jakarta meningkat selama Ramadan

Hal ini karena masyarakat kerap keluar rumah, terutama pada sore dan malam hari selama Ramadan.

Petugas gabungan menginformasikan peraturan berdagang kepada para pedagang takjil saat penerapan PSBB di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Jumat (24/4/2020). Foto Antara/Rivan Awal Lingga

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan jumlah warga terinfeksi Covid-19 di Ibu Kota kembali mengalami peningkatan selama Ramadan. Anies berharap masyarakat berdisiplin agar angka penularan Corona dapat kembali ditekan.

"Di bulan Mei, jumlah laporan kasus per hari mengalami peningkatan kembali, seakan kita menuju gelombang II. Ini terjadi utamanya justru sesudah bulan suci Ramadhan," kata Anies dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu (20/5).

Dia menjelaskan, sebelumnya Jakarta berada pada fase penurunan kasus harian Covid-19. Hal itu mulai terjadi pada Maret 2020 hingga awal penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di bulan April. 

Penurunan jumlah kasus harian Corona pada Maret 2020, terjadi karena adanya peningkatan masyarakat yang beraktivitas di dalam rumah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Indonesia (UI), dari semula hanya 40% warga yang berada di rumah, jumlahnya melonjak menjadi 60%.

"Bahkan di DKI Jakarta, hampir 60% berada di rumah saja. Melonjak signifikan dari sekitar 40% ke 60%. Dari semua provinsi di Jawa, lompatan Jakarta paling tinggi. Artinya apa? Artinya ada keseriusan warga Jakarta untuk menangkis penularan," kata Anies.
 
Dua kemudian, sebagaimana diprediksi penelitian tersebut, terjadi penurunan jumlah kasus harian Covid-19. Sayang, sejak awal bulan puasa atau Ramadan 1441 Hijriah, tren kasus mulai tumbuh lagi.