Badan Geologi terbitkan pemutakhiran peta rawan bencana Gunung Semeru

Dari Peta KRB yang terbaru ini, terjadi perubahan luas kawasan bencana.

Kondisi hasil pengamatan kolom abu berwarna kelabu teramati saat terjadi erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (5/1/2022). Sumber foto: PGA Semeru PVMBG

Dalam rangka mengurangi resiko bencana geologi khususnya akibat letusan Gunungapi Semeru, Badan Geologi, cq. Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meluncurkan Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Semeru yang merupakan hasil pemutakhiran pada skala 1:25.000.

Peta KRB Gunung Api yang merupakan peta petunjuk tingkat kerawanan bencana suatu daerah apabila terjadi letusan/kegiatan gunung api, akan didistribusikan kepada Pemerintah Daerah Jawa Timur dan Kabupaten Lumajang terutama dinas atau SKPD yang memiliki kepentingan terhadap perkembangan atau pembangunan pada wilayah Gunung Semeru.

"Mitigasi bencana geologi adalah upaya untuk mengurangi risiko bencana geologi. Pascakrisis Gunung Semeru, pada 4 Desember 2021, Badan Geologi telah melakukan berbagai upaya strategis guna mengurangi risiko bencana dengan melibatkan kurang lebih 30 ahli dengan berbagai disiplin kebumian. Hal ini tidak lain karena kami ingin terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat," ujar Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/1).

Beberapa upaya mitigasi yang dilakukan Badan Geologi, antara lain, pemantauan yang lebih intensif dengan menerapkan berbagai metoda, mengirim Tim Tanggap Darurat, melakukan pemeriksaan lapangan guna pemutakhiran Peta dan mengetahui situasi lapangan terkini, penguatan dan penambahan peralatan pemantauan gunung api, meningkatkan kolaborasi dan kerjasama, serta diseminasi informasi.

Selain itu, Badan Geologi meluncurkan Peta KRB Gunung Semeru yang merupakan hasil pemutakhiran pada skala 1:25.000.