Balitbangtan gelar konferensi internasional bahas ketahanan pangan

Mentan Syahrul Yasin Limpo ajak dunia terus mendorong sistem pertanian dan pangan yang inklusif dan tangguh.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat memotivasi mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan , Sumut, Senin (22/3)/Foto Humas Kementan.

Ketahanan pangan global menjadi isu yang menjadi perhatian dunia. Untuk merumuskan berbagai penyelesaian terkait ketahanan pangan, khususnya dalam bidang pascapanen, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) menggelar "3rd International Conference on Agricultural Postharvest Handling and Processing (ICAPHP)" pada Selasa (12/10/2021).

Konferensi internasional ini dilakukan secara hybrid dan mengangkat tema “Agricultural Postharvest Handling and Processing Innovation: Strengthening Global Food Security” dengan menghadirkan pembicara dari Indonesia, Australia, Jepang, Prancis, dan Italia.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya memaparkan bahwa penguatan sistem pertanian dan pangan berkelanjutan merupakan keniscayaan yang harus dilakukan.

“Saya mengajak dunia untuk terus mendorong sistem pertanian dan pangan dunia yang inklusif, tangguh, serta meningkatkan peran sektor pertanian berkelanjutan dalam pencapaian Sustainable Development Goals sehingga dapat memperkuat ketahanan pangan global,” ucap Syahrul dalam rilis Kementan.

Ketahanan pangan dinilai urgen mengingat berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi. Mulai dari peningkatan jumlah penduduk, konversi dan degradasi kualitas lahan, perubahan iklim, mutu dan keamanan pangan, serta perubahan pola konsumsi. Bahkan FAO menyebutkan bahwa 14% pangan dunia hilang akibat teknik panen dan pascapanen yang tidak tepat.