Belati dan gunting jadi senjata pasutri untuk menyerang Wiranto

Wiranto terluka dua tusukan di bagian perut sebelah kiri.

Menko Polhukam Wiranto digotong dari mobil menuju ruang UGD Menes Medical Center (MMC) sesaat setelah diserang di Alun-alun Menes usai meresmikan ruang kuliah bersama Universitas Matlaul Anwar di Pandeglang, Banten. Antara Foto

Kapolda Banten, Irjen Pol Tomsi Tohir, mengatakan pasangan suami istri bernama Fitri Andriyani dan Syahrial Alamsyah menyerang Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto menggunakan pisau belati dan gunting. Akibat serangan itu, Wiranto terluka dua tusukan di bagian perut sebelah kiri.

Tomsi mengatakan, kedua pelaku penusukan bukan warga asli Pandeglang, Banten. Pelaku Fitri Andriyani diketahui berasal dari Brebes, Jawa Tengah. Sedangkan Syahrial Alamsyah alias alias Abu Rara warga Medan, Sumatera Barat. Kedua pelaku tersebut baru tinggal dua bulan di Menes, Pandeglang.

“Saat ini kedua pelaku sudah diamankan di Mapolres Pandeglang. Polisi sedang memeriksa keduanya untuk dilakukan pendalaman terkait motif pelaku melakukan penyerangan,” kata Tomsi di Pandeglang, Banten pada Kamis (10/1).

Selain mantan Panglima TNI Wiranto, Tomsi menyebut ada tiga korban lainnya yang juga terluka akibat penyerangan itu. Ketiganya antara lain Kapolsek Menes Kompol Daryanto yang mengalami luka pada bagian punggung. Kemudian mantan ajudan Wiranto H. Fuad sekaligus tokoh masyarakat Menes dan Ajudan Dandrem 064 Maulana Yusuf Serang.

"Korban yaitu beliau (Wiranto), Kapolsek Menes, Bapak Fuad Sauki, kemudian ajudan Danrem tapi luka sedikit,” ujar Tomsi.