Benarkah konflik regional memacu sel-sel terorisme di Indonesia?

Perang Hamas-Israel diyakini bakal menimbulkan reaksi solidaritas dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Muslim Malaysia mengibarkan bendera Palestina saat unjuk rasa untuk menunjukkan dukungan kepada rakyat Palestina, di luar masjid nasional di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat, 13 Oktober 2023. AP Photo/Vincent Thian

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mewanti-wanti kepada jajarannya untuk mewaspadai ancaman terorisme dan konflik, akibat dari dinamika dan tantangan global, termasuk perang Israel-Hamas.

“Menghadapi dinamika tantangan global yang tentunya berimplikasi terhadap meningkatnya kejahatan, tertentu beberapa waktu yang lalu dampak dari perang Israel-Palestina, tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris dan mau tidak mau kita juga tentunya harus waspada,” kata Kapolri dalam keterangan resminya, Rabu (1/11).

Sebelumnya, Densus 88 Polri berhasil menangkap 57 orang yang terkait terorisme di beberapa wilayah Indonesia. Jendral Sigit mengatakan, hal ini harus di siapkan langkah-langkah agar agenda pemilu dan pembangunan dalam negeri dapat berjalan lancar. Tidak ada keterangan resmi apakah mereka juga merencanakan aksi terkait dengan solidaritas kepada Palestina.

Untuk diketahui, perang Hamas-Palestina pada tahun ini, diawali dari serangan yang tak terduga Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Pada perjalanannya, perang ini tidak lagi hanya menyeret Hamas dan Israel. Tetapi juga beberapa faksi di negara tetangga, seperti kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon serta kelompok Houthi di Yaman.

Soal korban jiwa, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan, lebih dari 8.700 orang telah tewas sejak pemboman balasan Israel dimulai.