Berhenti berperang usai tsunami menghantam

Konflik GAM-RI berakhir di meja perundingan pada 15 Agustus 2005, setelah kontak senjata berkurang pasca-tsunami.

Masjid Baiturrahman di Aceh yang masih kokoh berdiri usai dihempas tsunami besar pada 2004. /AFP/Joel Saget.

Pagi itu, 26 Desember 2004, masyarakat di Aceh dan sejumlah wilayah ujung Sumatra dikejutkan dengan gempa dan tsunami dahsyat. Kekuatan guncangan gempa itu hingga 9,3 skala Richter, berpusat di dasar laut barat daya Sumatra, sekitar 20 sampai 25 kilometer lepas pantai.

Gelombang raksasa setinggi 30 meter menyapu sejumlah permukiman pesisir. 14 negara merasakan musibah besar ini. Selain Indonesia, negara terdampak paling parah, yaitu Sri Lanka, India, dan Thailand.

Di Indonesia, diperkirakan, sebanyak 150.000 jiwa menjadi korban, 37.063 jiwa dinyatakan hilang, dan lebih dari 500.000 jiwa kehilangan tempat tinggal. Total, bencana alam ini menelan sekitar 280.000 jiwa.

Tsunami bukan saja menimbulkan korban jiwa dari masyarakat sipil. Laporan Tempo.co edisi 27 Desember 2004 menyebutkan, 377 anggota TNI jadi korban. Namun, tak ada informasi berapa korban jiwa dari pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Tsunami mengetuk nurani