Kemendikbud: Bertemu guru saja pemahaman siswa kurang, apalagi PJJ

Kemendibud sebut pembelajaran jarak jauh turunkan hasil belajar siswa.

Siswa menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki lingkungan Jakarta Nanyang School, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (4/3/2020)/Foto Antara/Fauzan.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (Dirjen PAUD) Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jumeri, menyebut pembelajaran jarak jauh (PJJ) sebabkan penurunan hasil belajar siswa. Sebab, saat pembelajaran tatap muka (PTM) saja siswa belum bisa memahami dengan sempurna, apalagi PJJ dengan berbagai keterbatasannya.

“Ketika anak-anak bertemu gurunya saja di kelas itu pemahamannya masih kurang, apalagi jarak jauh ini. Kemudian, ada keterbatasan dalam sisi pembelajaran PJJ yang butuh peran serta orang tua dan masyarakat setempat, tetapi kita tidak bisa menyalahkan orang tua, karena juga banyak keterbatasan,” ucapnya dalam diskusi virtual, Minggu (23/1).

Untuk itu, Kemendikbud meminta para guru tidak hanya melakukan penilaian atas dasar hasil menjawab soal. Namun, juga memperhatikan kesungguhan, motivasi, dan kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

“Itu bagian dari penilaian karakter juga,” tutur Jumeri.

Kemendikbud juga mendesak para guru untuk berkomunikasi aktif dengan orang tua untuk melaporkan kegiatan belajar anaknya di rumah. Hal tersebut dapat menjadi bagian dari penilaian hasil belajar peserta didik.