Bikin alat tes Covid-19 canggih, GeNose UGM bantah "overclaim"

GeNose telah mematuhi prosedur pengembangan alat medis.

Alat deteksi Covid-19 temuan Universitas Gadjah Mada/Foto ugm.ac.id

Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan alat dengan kemampuan mendeteksi Covid-19 dalam tubuh manusia dalam waktu kurang dari dua menit. Bahkan, alat deteksi bernama GeNose ini diklaim memiliki akurasi tinggi dengan harga yang lebih terjangkau daripada tes usap polymerase chain reaction (PCR).

GeNose mampu mendeteksi volatile organic compound (VOC) yang keluar bersama embusan nafas ke dalam kantong khusus. VOC yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 ini akan diidentifikasi melalui sensor-sensor yang datanya diolah dengan bantuan artifisial intelligence.

Anggota tim peneliti GeNose Kuwat Triyono mengatakan, alat deteksi ini telah melewati uji klinis tahap pertama atau uji profiling. Namun, masih perlu melewati berbagai tahapan uji lainnya. Ia pun membantah tudingan klaim berlebihan (overclaim) dengan memberi harapan yang berlebihan.

Overclaim memang berbahaya. Kami diundang di sini juga untuk meluruskan berita. Jadi, tidak seperti dalam pikiran masyarakat yang terlalu over ekspektasi. Terlalu berlebihan berharap. Kemudian, mengakibatkan nanti skeptis. Dikira sama saja,” ujar Kuwat dalam diskusi virtual, Sabtu (3/10).

Menurut Kuwat, GeNose telah mematuhi protokol dan prosedur yang berlaku dalam pengembangan alat medis. Bahkan, saat uji kelayakan, tim peneliti GeNose telah dicecar bertubi-tubi oleh Komisi Etik Fakultas Kedokteran UGM.