BIN sebut Polri sudah antisipasi aksi teror sejak Januari

Lone wolf, pelaku tunggal teror, cenderung beraksi setelah belajar 1-6 bulan dari media sosial.

Ilustrasi. Freepik

Badan Intelijen Nasional (BIN) mengatakan, Polri telah mengetahui dan mengantisipasi teror sejak Januari 2021. Pasalnya, pergerakan kelompok ekstremisme semakin dipantau ketat karena adanya rencana aksi sejak awal tahun.

Deputi VII BIN, Wawan Poerwanto, mengatakan, kejadian teror di Mabes Polri sendiri memang tidak dapat disebut sebagai kelalaian besar. Mabes Polri, kata dia, adalah tempat pelayanan publik di mana masyarakat dapat keluar-masuk.

"Mabes Polri memang area pelayanan publik, tapi Mabes Polri sudah tahu ancaman sejak Januari. Mereka sudah mengantisipasi dengan menggunakan pengamanan menggunakan senjata melekat," tuturnya dalam webinar, Sabtu (3/4).

Di sisi lain, Wawan mengungkapkan, pergerakan aktor penyendiri (lone wolf) memang lebih berani bahkan tanpa persiapan yang lengkap. "Dia, kan, tanpa pengamanan dan cenderung bersikap silakan tembak saya untuk segera masuk surga."

Wawan membeberkan, lone wolf cenderung melakukan aksi setelah belajar 1-6 bulan dari media sosial. Doktrin semakin menguat setelah adanya pemantik.