BMKG minta tenda pengungsian korban gempa Cianjur tak dibangun dekat lereng atau lembah

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, curah hujan di wilayah Cianjur diperkirakan semakin meningkat hingga bulan Desember 2022.

BMKG minta tenda pengungsian korban gempa Cianjur tak dibangun dekat lereng atau lembah. Foto Ist

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan yang mengguyur wilayah terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Hal ini perlu menjadi perhatian dalam menentukan lokasi didirikannya tenda-tenda pengungsian bagi warga korban gempa Cianjur.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, curah hujan di wilayah Cianjur diperkirakan semakin meningkat hingga bulan Desember 2022. Bahkan, puncak musim hujan dapat berlanjut sampai bulan Januari 2023.

"Yang dikhawatirkan adalah longsor dan banjir bandang. Dalam mendirikan tenda, mohon jangan terlalu dekat dengan pinggir lembah. Semakin ke arah lapang itu semakin aman," kata Dwikorita dalam keterangan pers bersama terkait perkembangan penanganan gempa bumi Cianjur, Kamis (24/11).

Dwikorita mengimbau agar tenda-tenda pengungsian juga tidak dibangun terlalu dekat dengan lereng. Pasalnya, tenda pengungsian yang dibangun dekat lereng masih berpotensi mengalami longsor saat diguyur hujan, atau bahkan runtuh akibat getaran apabila terjadi gempa susulan.

Namun, ujar Dwikorita, kekuatan dari gempa susulan yang terjadi di Cianjur dapat dipastikan akan semakin melemah. Diharapkan kondisi ini akan mulai stabil dalam sepekan ke depan.