BMKG: Peluang El Nino di Juni ini capai 80%

El Nino pada tahun ini dikhawatirkan mengulangi kekeringan tahun 2019.

BMKG mneyebut peluang terjadinya El Nino di Juni ini menguat bahkan mencapai 80%. Freepik

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi peluang El Nino di Indonesia terjadi pada Juni menguat menjadi 80%. BMKG meminta semua pihak untuk memperhatikan peluang ini, terutama untuk melakukan antisipasi.

Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari, menjelaskan, peluang itu merupakan prediksi BMKG bulan ini. "Angka 50-60% sebagai prediksi di awal tahun itu karena semakin dekat dengan target waktunya dan itu semakin menguat,” katanya lewat keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (21/6).

Supari menuturkan, El Nino Southern Oscillation (ENSO) berada pada kondisi netral pada Maret-April 2023. Indikator-indikator selama Mei semakin kuat menunjukkan perkembangan mengarah ke El Nino.

Lalu, pada dasarian II-Juni 2023, anomali sea surface temperature (SST) atau suhu permukaan air di Pasifik Tengah dan Timur terus menghangat. Anomali SST di Samudra Hindia menunjukkan Indian Ocean Dipole (IOD) berada pada fase hangat.

Indeks Osilasi Selatan (SOI) dalam skala mingguan yang digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan udara di atmosfer, kata Supari, juga menuju fase ke El Nino. "El Nino berdampak pada berkurangnya curah hujan. Begitu pula dengan fenomena IOD positif. Kombinasi keduanya dapat menyebabkan dampak yang lebih kuat," kata dia.