Tsunami tiba lebih cepat dari peringatan dini, BMKG: Jangan tunggu sirine, langsung lari

Sistem peringatan dini paling cepat di dunia 3 menit setelah kejadian gempa bumi.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita/Foto dok BMKG

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut teknologi dan informasi tidak mampu memberikan peringatan dini sesuai dengan ketepatan kedatangan tsunami.

Sebab, banyak prediksi kedatangan tsunami bisa dalam waktu 1-4 menit. Padahal, saat ini sistem peringatan dini paling cepat di dunia adalah 3 menit setelah kejadian gempa bumi. Tak terkecuali, peringatan dini tercepat dan termutakhir di Jepang.

Indonesia, kata dia, telah memperbaiki sistem dan teknologi sistem peringatan dini pascatsunami di Palu, Sulawesi Tengah pada 2018. Jadi, sistem peringatan dini di Indonesia hanya mampu sekitar 3-4 menit setelah kejadian gempa.

“Ini berita yang kurang menyenangkan, datangnya tsunami bisa 1 menit. Jadi, kita kecolongan. Jepang pun kecolongan. Nah, inilah pentingnya meningkatkan kesiapsiagaan. Artinya, kita tidak hanya bergantung pada teknologi, karena Jepang pun 1 menit belum bisa,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/4).

Ia mengungkapkan, potensi ketinggian tsunami maksimum 25-27 meter di Kabupaten Aceh Besar. Lalu, tsunami akan tiba tercepat di Pulau Simeulue dalam waktu 1-4 menit. Ia pun menganggap kearifan lokal perlu digalakkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan.