BNPB bentuk tim intelijen kebencanaan

Salah satu tugas tim intelijen kebencanaan adalah melakukan kajian dan analisa forensik pascabencana.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo (kanan) berbincang dengan Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Kristanto (kiri) saat berkunjung ke pos pengamatan Gunung Anak Karakatau (GAK), Anyer, Serang, Banten, Sabtu (12/1)./ Antara Foto

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) resmi membentuk tim intelijen kebencanaan. Tim itu akan diisi oleh berbagai pakar yang berkompeten dalam hal kebencanaan, dengan koordinator Deputi 1 Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Bernadus Wisnu Widjaja.

Wisnu mengatakan, salah satu tugas tim intelijen adalah melakukan kajian dan analisa forensik pascabencana. Dari kajian dan analisa, tim akan melakukan evaluasi terkait penyebab terjadinya sebuah bencana. Hasilnya diharapkan dapat menjadi referensi, untuk membuat kebijakan terkait perencanaan mitigasi di wilayah lain yang rentan terkena bencana.

"Artinya kalau setiap ada bencana, kita coba pelajari, kita evaluasi penyebabnya apa," kata Wisnu di Graha BNPB, Jakarta, pada Kamis (31/1).

Dia menerangkan, hasil analisa yang dilakukan tim intelijen menjadi salah satu upaya sosialisasi mitigasi bencana kepada publik. Oleh karena itu, setiap bulan BNPB akan memberikan informasi seputar hasil riset tersebut kepada publik.

Selain Wisnu yang menjadi koordinator, tim intelijen ini diisi oleh Raditya Jati di bagian sekretariat, dan Sutopo Purwo Nugroho pada komunikasi publik.