BNPB dan BPBD Provinsi Bali monitoring dan evaluasi penanggulangan bencana

Kegiatan Riset Kebencanaan merupakan bentuk dukungan nasional terhadap penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR).

Evaluasi monev yang dilakukan oleh BNPB dan BPBD Provinsi guna menanggulangi bencana di Bali, Senin (25/10/2021) (Foto/Dok.BNPB)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali yang didukung oleh program Pemerintah Australia Siap Siaga telah melaksanakan diskusi kelompok terpadu dalam rangka monitoring dan evaluasi (monev) perkembangan riset kebencanaan di Provinsi Bali.

Kegiatan ini dibuka oleh Drs. I Made Rentin, AP, M.Si. selaku Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali. Selain itu hadir pula BNPB, BRIN, Bappeda, Dinas Pariwisata, Diskominfo, Siap Siaga Regional Bali, serta perwakilan dari organisasi perangkat daerah (OPD) dan mitra terkait penanggulangan bencana di Bali.

Kegiatan Riset Kebencanaan merupakan bentuk dukungan nasional terhadap penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang akan dilaksanakan di Bali pada 2022 mendatang. Adapun 49 riset dari 23 perguruan tinggi di Indonesia yang sudah diimplementasikan dengan fokus pada 5 tema besar yakni ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, kebijakan publik, kesehatan, teknologi informasi dan komunikasi, serta sosial budaya.

Dalam sambutannya, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada BNPB dan para pihak yang terkait dalam kegiatan ini.

“Saat ini beberapa sektor sudah mulai relaksasi. Kami harap dengan adanya relaksasi dari pemerintah pusat semoga menjadi angin baik dan pertanda bagus bagi perkembangan dan pertumbuhan perekonomian di Bali di tengah pandemi Covid-19 ini. Kegiatan riset kebencanaan dalam Ideathon Bali Kembali sangat strategis bagi keberlangsungan Bali,” ujar Made yang dikutip dari situs resmi BNPB.