BNPB imbau waspadai bencana hidrometeorologi di puncak musim hujan

BNPB mencatat total jumlah kejadian bencana per 11 Desember 2020 mencapai 2.779.

Kepala BNPB Doni Monardo bersama bersama Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meninjau lokasi terdampak banjir bandang di Kompleks Perumahan De Flamboyan, Kecamatan Tanjung Selamat, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (11/12)/Foto BNPB

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Pasalnya, berdasarkan data puncak musim hujan yang disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan akan mengalami puncak musim hujan pada Januari dan Februari 2021.

BNPB mencatat, total jumlah kejadian bencana per 11 Desember 2020 mencapai 2.779 kejadian. Dari jumlah tersebut, bencana hidrometeorologi paling dominan dibandingkan jenis bencana lain.

Bencana hidrometeorologi juga berdampak pada jatuhnya korban meninggal 224 jiwa, hilang 26, luka-luka 271 dan mengungsi atau terdampak mencapai 4,19 juta.

"Bencana masih berpotensi terjadi, mengingat saat ini masih berlangsung musim hujan yang dipengaruhi fenomena La Nina," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, melalui keterangan tertulis, Sabtu (12/12).

Untuk itu, BNPB mengharapkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bersama, baik pemerintah dan masyarakat, dalam mencegah dan mengantisipasi dampak bencana yang mungkin terjadi.