BNPB minta Jateng mitigasi risiko tsunami di pantai selatan

Potensi energi tsunami di wilayah selatan Jateng mencapai 8,9 magnitudo.

Ilustrasi. Pixabay

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) melakukan upaya mitigasi risiko tsunami, terutama di wilayah pantai selatan (pansela). Potensinya disebut jauh lebih hebat dibandingkan di Banten.

"Di Banten punya potensi energi 8,8 (magnitudo) dan kalau Jateng dan Jatim (Jawa Timur) berpotensi energi 8,9 (magnitudo). Nah, kalau lepas bareng, bisa sampai 9,1 potensi energinya,” ucap Plt Direktur Pemetaan dan Evaluasi Bencana BNPB, Abdul Muhari, di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Senin (28/12).

"Ini bagian edukasi dan sosialisasi hasil riset. Landasan ilmiahnya sangat kuat sehingga kami sampaikan kepada pemerintah daerah (pemda) agar ada tindakan mitigasi," sambung dia.

BNPB, terangnya, telah mendesain sabuk hijau (greenbelt) dari beberapa jenis pohon, seperti pandanus dan palaka. "Akan kita matangkan bersama pemda. Paling tidak awal tahun kita mulai penanaman."

Pada kesempatan sama, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, berterima kasih atas masukan BNPB. Menurutnya, anjuran tersebut berdasarkan data sains. "Ini ada ilmunya."