BPOM sebut 5 merek vaksin untuk vaksinasi booster

BPOM telah melewati proses evaluasi bersama para tim ahli komite nasional penilai obat.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito. Foto tangkapan layar YouTube BPOM

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito menyebut, terdapat lima jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan untuk vaksin booster karena telah mendapatkan emergency use authorization (EUA).

“Karena ada beberapa yang masih uji klinik vaksin booster masih berlangsung, dan beberapa hari ini sudah bisa kita putuskan EUA-nya, pada hari ini kami melaporkan lima vaksin yang telah mendapatkan EUA yaitu, tentunya sebelum mendapatkan EUA dari BPOM telah melewati proses evaluasi bersama para tim ahli komite nasional penilai obat, yang telah mendapatkan rekomendasi memenuhi persyaratan yang ada,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Senin (10/1).

Pertama, vaksin CoronaVac produksi Biofarma untuk booster homolog (sama dengan jenis vaksin sebelumnya). Vaksin CoronaVac diberikan sebanyak satu dosis setelah enam bulan vaksinasi dosis lengkap. Berdasarkan pertimbangan uji klinik, vaksin CoronaVac diperuntukkan untuk usia 18 tahun ke atas. Untuk kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI), kata dia, reaksi lokal, seperti nyeri di tempat suntikan dan kemerahan.

Merujuk data imunogenisitas, setelah 28 hari pemberian vaksin booster CoronaVac terjadi peningkatan titer antibodi hingga 21-35 kali.

Kedua, vaksin Pfizer merek Comirnaty untuk booster homolog. Ini diberikan satu dosis minimal kepada usia 18 tahun ke atas setelah enam bulan vaksinasi dosis lengkap. Untuk KIPI, kata dia, reaksi lokal umumnya nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendiri, dan demam.