BPPTKG: Aktivitas Merapi 2020 seperti erupsi 2004

Meski demikian, diprediksi tidak lebih buruk dari kejadian pada 2010.

Gunung Merapi. Twitter/@BPPTKG

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan dan Geologi (BPPTKG) menyatakan, aktivitas Gunung Merapi pada 2020 memiliki kesamaan dengan erupsi 14 tahun silam. Sehingga, akan berpotensi memicu terjadinya guguran lahar panas, tetapi diperkirakan tidak lebih buruk dari kejadian 2010.

"Dapat terjadi guguran lahar panas. Namun, bisa jadi tidak separah 2010 lalu," ujar Kepala Badan Geologi BPPTKG, Eko Budi Lelono, Kamis (19/11). Meski demikian, hal tersebut perlu diantisipasi berbagai pihak, terutama situasi dan kondisi tertentu yang dapat terjadi ke depannya.

Dirinya menambahkan, Merapi berpotensi erupsi dengan jenis letusan efusif, di mana lava hasil letupan bakal mengalir terus ke tanah. Pun berpeluang terjadi letusan eksplosif, magma yang terfragmentasi dengan keras lalu dikeluarkan dengan cepat dari kawah gunung.

Karenanya, BPPTKG merekomendasikan wilayah radius 5 kilometer (km) dari puncak kawah Merapi dikosongkan dari segala aktivitas manusia dan dilarang ditinggal penduduk. “Kalu jadi meletus nanti agar tidak menimbulkan korban jiwa."

Gayung bersambut, kata berjawab. Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, informasi dan data dari BPPTKG lengkap. Akan dijadikan bahan pertimbangan pengambilan kebijakan selanjutnya.