Bukan hanya Covid, ini alasan Ridwan Kamil berkantor di Depok

Keberadaannya di Kota Depok, guna memudahkan koordinasi dengan pemerintah pusat

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, saat berbagi cerita dalam wawancara yang dilakukan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro, yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (9/10). Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr

Pengendalian Covid-19 di Jawa Barat cukup penting terhadap kontribusi kasus secara nasional. Bahkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, harus berkantor di Kota Depok untuk memantau langsung daerah penyangga di provinsinya, yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota DKI Jakarta.

Ridwan Kamil berbagi cerita memerangi pandemi Covid-19 dalam wawancara yang dilakukan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa, di Istana Kepresidenan yang disiarkan Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (9/10).

"Kenapa (berkantor) di Depok, karena 75% kasus Jawa Barat itu datangnya dari zona Bodebek. Kedua, Depok lagi pilkada. Saya ingin memastikan, saya bisa konsentrasi mengurusi 75% (kasus) itu, sambil memastikan pilkada lancar," jelasnya.

Penanganan Covid-19 di Jawa Barat terbagi dalam tipe tiga geografis. Setiap tipe geografis membutuhkan penanganan yang berbeda-beda. Geografis pertama adalah daerah-daerah yang menempel langsung Jakarta atau Bodebek, yaitu Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.

Geografis kedua ialah Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, yakni Kota Bandung dan sekitarnya atau disebut Bandung Raya. Geografis ketiga sisanya sebanyak 27 kabupaten/kota yang tidak masuk geografis pertama dan kedua.