Buku Sosiologi SMA berisi porno, P2G: Mas Nadiem ke mana?

Kasus konten pornografi dalam buku pelajaran menunjukkan lemahnya peran Kemendikbud dalam menyeleksi dan mengawasi bahan ajar.

Ilustrasi. Pixabay

Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menerima laporan tentang buku pelajaran Sosiologi SMA Kelas XII bermuatan situs porno. Di dalamnya, uraian penjelasan pemberdayaan masyarakat Kampung Naga di Jawa Barat (Jabar) justru mengutip tautan situs web pornografi, yang sampai kini masih eksis dan belum diblokir.

Buku tersebut berpeluang menjebak siswa dan guru untuk membuka situs porno jika masih beredar dan digunakan. "Ini sangat berbahaya bagi pendidikan dan moral anak bangsa," ujar Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim, dalam keterangan tertulis, Kamis (11/2).

"Hingga sekarang," sambungnya, "Mas Nadiem (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, red) belum merespons kasus ini. Berbeda perlakuannya dengan kasus jilbab di Padang yang responsnya sangat sigap." 

P2G menilai, kasus ini menunjukkan lemahnya peran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam menyeleksi dan mengawasi bahan ajar. Ia semestinya bersih dari unsur permusuhan, SARA, radikalisme, dan konten pornografi. 

Adanya buku bermuatan situs porno tersebut disinyalir tak hanya tersebar dan digunakan siswa Jabar saja, tetapi berpotensi beredar di wilayah lain. Alasannya, dijual bebas di toko-tokok buku.