Cegah kasus impor, Jabar perketat akses keluar-masuk orang

Terdapat 5.915 kasus positif Covid-19 di Jabar hingga 24 Juli.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Dokumentasi Pemprov Jabar

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) bakal memperketat arus masuk dan keluar orang. Upaya ini untuk menekan penularan coronavirus baru (Covid-19) dari luar daerah (imported case). 

"Karena banyaknya kasus impor dari orang luar Jawa Barat, maka kita akan mengetatkan kedatangan-kedatangan dan keluar orang-orang dari dan keluar Jawa Barat. Begitu terkendali, Jawa Barat akan jauh lebih baik," kata Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, di Kota Bandung.

Pemprov Jabar pun mengantisipasi pusat-pusat keramaian yang rawan terjadi transmisi, seperti destinasi wisata, pasar, dan stasiun. Pencegahan bakal dilakukan dengan mengadakan tes masif. 

Karenanya, dia sesumbar, pelonggaran kegiatan ekonomi di Jabar saat adaptasi kebiasaan baru (AKB) disertai pengendalian risiko Covid-19. Bahkan, diklaim telah mendapat apresiasi dari pihak lain.

Dicontohkannya dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pendirian pabrik asal China di Kabupaten Subang, beberapa hari terakhir. "(Itu) menandai mereka sudah optimis dengan pengendalian Covid-19 di Jabar dan optimis dengan kualitas ekonomi industri," dalihnya.