Cerita para supir menaklukkan Trans-Jawa: "Enggak usah emosi, berabe nanti..."

Jalur Trans-Jawa terkenar angker di kalangan para supir bus jarak jauh.

Ilustrasi pengemudi bus jarak jauh. Alinea.id/Firgie Saputra

Meski hanya diterangi cahaya lampu seadanya, Agus Febrianto, 31 tahun, terlihat masih sibuk merawat bus tunggangannya yang terparkir di belakang terminal Poris Plawad, Tangerang, Banten, Senin (8/10) malam itu. 

Dengan cekatan, pria asal Bandung, Jawa Barat itu membongkar bagian mesin Mercedes-Benz yang terpasang di sasis bus Kaiser Guptaka jurusan Jakarta-Denpasar tersebut. Sistem pelumasan dicek, cengkraman rem pada roda bus berulangkali dites. 

"Semua harus diperiksa sebelum jalan biar enggak ada kendala. Kami armada dengan jarak tempuh yang lumayan jauh. Performa bus harus prima betul biar enggak ada masalah di jalan," ucap Agus saat berbincang dengan Alinea.id di sela-sela kesibukannya. 

Mengecek kondisi kendaraan secara berkala, kata Agus, sudah menjadi kewajiban para pengemudi bus jarak jauh. Apalagi, bus yang ia kemudikan sudah dijadwalkan untuk membawa rombongan penumpang ke Denpasar, Bali, keesokan harinya. 

"Kami enggak mau coba-coba kalau mesin enggak sehat bawa armada lewat Tol Trans-Jawa," ucap pria yang sudah berprofesi sebagai supir bus sejak 2009 itu.