Cianjur aman dari daging sapi dicampur babi

Stok daging sapi untuk pasar Cianjur, berasal dari rumah potong yang ada di Cianjur.

Pembeli memilih daging sapi yang dijual di Pasar Pabaeng-Baeng, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (22/4/2020). Pedagang setempat mengatakan penjualan daging sapi yang dijual Rp120 ribu per kilogram tersebut turun hingga 70 persen dari rata-rata 500 kilogram menjadi 150 kilogram per hari akibat minimnya permintaan sejak virus corona atau COVID-19 mewabah di daerah itu. ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/aww.

Satgas Pangan Cianjur, Jawa Barat (Jabar), menjamin daging sapi yang beredar di pasar aman dan halal untuk dikonsumsi. Hingga saat ini, belum ada temuan serta laporan terkait daging sapi yang dicampur dengan daging babi atau celeng.

Ketua Satgas Pangan Cianjur, AKP Niki Ramdani mengatakan, pihaknya langsung menurunkan tim ke sejumlah pasar dan rumah potong untuk memastikan daging sapi yang dicampur dengan babi atau celeng tidak beredar di Cianjur.

"Stok daging sapi untuk pasar Cianjur berasal dari rumah potong yang ada di Cianjur, sehingga kecil kemungkinan ada oknum yang mencampur dengan daging lain. Namun, kami tetap melakukan pengawasan ke lapangan," katanya.

Dia mengimbau, pedagang dan pembeli untuk melapor jika mendapati peredaran daging yang dicampur tersebut. "Peredaran daging campuran , kecil kemungkinannya karena Cianjur mendapat stok dari dalam Cianjur," katanya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pedagang Daging Domba Ayam dan Sapi (APDAS) Cianjur, Yayu Sri Rahayu menjamin, daging sapi di Cianjur aman dan halal dikonsumsi serta terbebas dari daging campuran babi atau celeng seperti di Bandung. Sebab, rumah pemotongan untuk stok daging Cianjur berada di lokal bukan dari luar daerah.