Covid-19 di Jakarta kembali naik, jangan biarkan Anies tarik rem darurat

Sejak PSBB masa transisi penambahan mencapai lebih dari 6000 ribu kasus baru.

Foto ilustrasi/Pixabay.

Kasus Covid-19 di Jakarta kembali melonjak tajam. Pada Minggu (12/7), peningkatan coronavirus di ibu kota mencapai 404 kasus. Ketua Komisi A DPRD DKI, Mujiyono mengaku, khawatir atas meroketnya angka Covid-19 di ibu kota.

Sebab, sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi, penambahan mencapai lebih dari 6000 ribu kasus baru. "Ini masyarakat kebablasan tidak berdisiplin dalam penerapan protokol kesehatan. Saya kira, anggapan new normal di benak masyarakat selama ini keliru. Mereka menganggap, PSBB transisi ini kembali ke keadaan seperti sedia kala," kata Mujiyono, kepada wartawan di Jakarta, Senin (13/7).

Alhasil, menurut politikus Partai Demokrat itu, masyarakat secara umum cenderung abai terhadap protokol kesehatan yang terus digemborkan pemerintah. Dia menjelaskan, pelonggaran PSBB harus tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.

"New normal itu bukan normal. Tapi kondisi kehati-hatian dalam masa pendemi. Masa di mana vaksin belum ditemukan. Dan new normal diterapkan untuk pergerakan ekonomi. Jangan biarkan pak gubernur menarik rem darurat," bebernya.

Di Singapura, kata Mujiono, kondisi ekonomi tidak bergerak selama tigabulan karena lockdown tidak menyebabkan keuangan negara itu kolaps. Lain halnya dengan Indonesia, saat PSBB diterapkan kondisi keuangan negara langsung terkontraksi.