Di tengah Covid-19, wanita hamil di Kota Serang diperkirakan meningkat 

Ini dipengaruhi oleh pembatasan aktivitas di luar rumah dan keterbatasan pelaksanaan program KB.

Petugas kader kesehatan desa menimbang balita di Posyandu Desa Danupayan, Bulu, Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (11/3). Foto Antara/Anis Efizudin/wsj.

Jumlah wanita hamil di Kota Serang, Banten bakal meningkat drastis pada pasangan usia subur (PUS). Kondisi tersebut, dipengaruhi oleh pembatasan aktivitas di luar rumah dan keterbatasan pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) selama pandemi Covid-19.

Berdasar, data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang, pada 2019 dari total PUS 199.000 terdapat 80 persen yang aktif memasang alat KB.
 
Sedangkan, awal 2020 DP3AKB dari total 1.500 alat KB baru terpakai tak lebih dari 100 alat. Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (KB-K3) pada DP3AKB Kota Serang, Ida Dahlia mengatakan, selama pandemi Covid-19 pihaknya memperkirakan banyak PUS yang positif hamil.

"Kalau data secara aktual, kami belum bisa mendata. Tapi diperkirakan, wanita hamil khususnya PUS bertambah," kata Ida saat dikonfirmasi, Senin (20/4).

Ida menyatakan, pembatasan aktivitas masyarakat dan keterbatasan layanan KB menjadi penyebab utama. Kondisi ini, terpantau melalui laporan di group Whatapps Messenger kader posyando. "Kebanyakan di rumah jadinya positif," katanya, sambil tersenyum.

Dia mengaku, di tengah pandemi coronavirus berupaya melakukan sosialisasi kepada kader-kader posyandu agar meminta PUS menunda kehamilan, melalui program KB. "Jadi masyarakat, tidak bisa menggunakan suntik KB, implan, pil, kondom, spiral, dan melalui cara alami melalui senggama terputus," beber Ida.