Dahulukan influencer, vaksinasi di Indonesia kian menyimpang

Pemerintah dinilai mengabaikan hak hidup sehat dan perlindungan kesehatan dari ancaman kematian karena Covid-19 bagi kelompok rentan.

Aktor Vino G. Bastian saat mengikuti program vaksinasi Covid-19 secara lantatur di Jakarta, Senin (19/4/2021). Instagram/@vinogbastian__

Koalisi Warga untuk Keadilan Akses Kesehatan menilai, program vaksinasi Covid-19 di Indonesia semakin menyimpang. Ini tecermin dari kian banyaknya kelompok nonprioritas yang mendapatkan imunisasi.

"Di saat cakupan vaksinasi untuk orang tua atau kakek-nenek masih sangat rendah, vaksinasi justru diberikan terdahulu kepada selebgram, influencer, artis, dan pelaku seni lainnya yang bukan merupakan kelompok rentan," ujar perwakilan koalisi sekaligus Wakil Ketua Bidang Manajemen Pengetahuan YLBHI, Aditia Bagus Santoso, dalam keterangan tertulis, Rabu (21/4).

Hingga Selasa (20/4), pukul 12.00 WIB, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, hanya 10,47% lansia yang telah divaksin Covid-19 dosis pertama. Lalu, 4,74% lansia yang telah menerima dosis kedua. 

Rendahnya capaian itu, menurutnya, tidak lepas dari sulitnya lansia mengakses vaksin. Berdasarkan aduan yang diterima LBH dan YLBHI, banyak lansia di Depok, Semarang, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Kabupaten Bandung Barat yang belum diimunisasi. 

Ironisnya, Indonesia kini terdampak embargo vaksin India menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Imbasnya, hanya menerima 1,1 juta dari 11,7 juta dosis AstraZeneca yang dialokasikan COVAX.