Satgas Covid-19: Dampak libur panjang Oktober anomali karena kerumunan Rizieq

Kenaikan kasus terkonfirmasi baru, yang meroket hingga 8.000 per hari, baru terjadi pada pekan ketiga.

Pendiri FPI, Rizieq Shihab (tengah), berorasi di depan para pendukungnya saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). Twitter/@HabibRizieq_ID

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menganggap dampak libur panjang pada 28 Oktober-3 November 2020 anomali lantaran peningkatan kasus positif terhadap yang dites (positivity rate) terjadi pada pekan ketiga. Sementara itu, lonjakannya terjadi pada minggu kedua kala libur panjang 22-25 Mei (Idulfitri) dan 20-23 Agustus.

Tim Pakar Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah, menduga, dampak libur panjang pada akhir Oktober itu membaur dengan berbagai perayaan yang mengundang kerumunan. Imbasnya, positivity rate terus merangkak naik sehingga penambahan kasus terkonfirmasi sempat tembus 8.000 per hari.

"Dampak libur panjang bulan Oktober waktu jeda lebih lama daripada dua libur panjang sebelumnya. Namun, ternyata memang setelah itu ada banyak kejadian juga di luar libur panjang. Ada beberapa event kerumunan yang mungkin menambah kontribusi angka-angka yang ditemukan,” tuturnya dalam telekonferensi, Rabu (16/12).

Dirinya menyebut, libur panjang 22-25 Mei menyebabkan penambahan kasus sebesar 70-90%. Dari sekitar 600 kasus per hari menjadi sekitar 1.000 per hari.

Sedangkan saat 20-23 Agustus, kenaikan kasus diperparah dengan banyaknya orang mengambil cuti untuk memperpanjang hari libur. Karenanya, positivity rate dan penambahan kasus baru meningkat signifikan pada September.