Delapan bulan pandemi RI: Tes masih rendah, puncak belum terlewati  

Gelombang pandemi Covid-19 di Indonesia belum juga mencapai puncak, tapi penanganan pemerintah terkesan sudah kendor.

Ilustrasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Alinea.id/Oky Diaz

Indonesia mencatatkan rekor kasus harian positif Covid-19 pada 8 Oktober silam. Ketika itu, jumlah kasus positif mencapai 4.850 kasus. Seolah telah mencapai puncak pandemi, jumlah kasus harian selama beberapa pekan setelah itu cenderung menurun. 

Pada 2 November, kasus positif Covid-19 baru bahkan tercatat hanya 2.618. Namun demikian, tren itu tak bertahan lama. Jumlah kasus positif Covid-19 meroket hanya dalam beberapa hari. Per Sabtu (10/11), tercatat ada tambahan 4.262 kasus baru. 

Meskipun ada indikasi sempat menurun, peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) Nuning Nuraini tak percaya pandemi Covid-19 mulai mereda. Apalagi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tak konsisten menggelar contact tracing dan tes harian. 

"Karena faktor itu (testing dan tracing). Saya curiganya penurunan ini karena testing-nya kurang. Jadi, angkanya turun. Bulan November ini testing dan tracing itu menunjukkan penurunan," jelas Nuning saat dihubungi Alinea.id, Rabu (4/11) lalu. 

Sebelumnya, penurunan jumlah tes--baik yang menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) atau tes swab maupun tes cepat molekuler (TCM)--diungkap lembaga pemantau Covid-19 bentukan warganet, Kawal Covid-19.