DGIK bantah Jalan Raya Gubeng amblas karena pembangunan basement

PT NKE menyatakan penurunan tanah sudah terjadi beberapa bulan lalu, saat mereka mengerjakan proyek tersebut.

Petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya memeriksa lokasi tanah amblas di Jalan Raya Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/12)./ Antara Foto

Kontraktor pembangunan basement Rumah Sakit Siloam, PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) Tbk, menyatakan amblasnya Jalan Raya Gubeng, Surabaya pada Selasa (18/12) malam, tidak terjadi karena pembangunan basement yang mereka kerjakan. PT NKE yang melantai di bursa saham dengan kode DGIK ini menyatakan, penurunan tanah sudah terjadi beberapa bulan lalu, saat mereka mengerjakan proyek tersebut.

Menurut Joko, mereka bahkan sempat menghentikan proses pembangunan karena mendapati kondisi tersebut. Namun setelah mendapat rekomendasi dari ahli bangunan gedung dari Institut Tekonologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, pekerjaan proyek kembali dilanjutkan.

"Pekerjaan sempat kami stop selama dua bulan karena ada penurunan tanah. Kami melakukan evaluasi hingga akhirnya kami mulai lagi pekerjaan. Hanya saja baru dua hari pekerjaan mulai sudah ada kejadian itu," kata Joko Eko saat rapat dengar pendapat di DPRD Surabaya, Kamis (20/12).

Menurut dia, pihaknya menyadari indikasi penurunan tanah saat bangunan kantor BPJS di sisi barat RS Siloam Hospital, mengalami retak-retak. Khawatir terjadi hal buruk, pihaknya menghentikan pengerjaan pembangunan.

Joko mengatakan, pihaknya menggandeng ahli bangunan gedung dari Institut Tekonologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Prof. Herman Wahyudi, untuk mengevaluasi kondisi tersebut. Hasilnya, rekomendasi yang diberikan menyatakan hal tersebut tak menjadi persoalan dan pembangunan dapat kembali dilanjutkan.