Di balik raibnya obat sirop dari rak-rak apotek

Gagal ginjal akut pada anak yang disebabkan kandungan berlebih EG dan DEG di obat sirop, mengakibatkan industri farmasi guncang.

Ilustrasi obat sirop untuk anak. Alinea.id/Aisya Kurnia

Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh dengan mengendarai sepeda motor dari kediamannya di Tangerang ke sebuah apotek di daerah Kosambi, Jakarta Barat, Hambali tak mendapatkan obat sirop yang ia cari untuk meredakan demam dan pilek anaknya yang berusia empat tahun. Penjaga apotek menjelaskan, obat sirop yang dicarinya kosong karena ditarik distributor resmi sejak sebulan terakhir.

“Tadi niatnya mau beli (obat sirop merek) Vipcol. Tapi kosong. Saya beli (merek) OBH Combi Anak aja deh,” kata Hambali kepada Alinea.id, Rabu (28/12).

Obat sirop kosong

Menurut penjaga apotek itu, Deden, sejak kasus gagal ginjal akut pada anak bergulir menjadi bola liar ke industri farmasi, sejumlah merek obat sirop hilang dari pasaran. Sebab, kata dia, pemerintah lewat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ingin memeriksa kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen gllikol (DEG) pada semua obat sirop.