Dirjenpas: Tahanan LP Donggala dan Palu diberi cuti seminggu

Warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Donggala dan Palu diberi waktu satu minggu untuk bersama keluarga.

Foto udara rumah-rumah warga yang hancur akibat gempa 7,4 pada skala richter (SR) di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10)./AntaraFoto

Direktorat Jendral Pemasyarakatan (Dirjenpas) memberikan waktu selama satu minggu kepada seluruh warga binaan lembaga pemasyarakatan yang ada di Donggala dan Palu pasca gempa dan tsunami Jumat lalu (1/10). Waktu itu diberikan agar penghuni lapas dapat bertemu dengan keluarganya yang menjadi korban akibat gempa berkekuatan 7,4 magnetudo.

“Kami berikan waktu satu minggu kepada mereka agar melaporkan kembali,” kata Direktur Jenderal Lembaga Pemasyarakatan, Sri Puguh Utami di Gedung Dirjenpas, Senin (1/10).

Saat terjadi gempa dua hari lalu, petugas lapas telah melakukan pertolongan pertama kepada seluruh warga binaan dengan mengumpulkannya di lapangan. Kemudian kepala masing-masing lapas telah mengizinkan sedikit-demi sedikit warga binaan untuk bergantian ke luar menemui masing-masing keluarganya.

Tetapi kemudian seluruh warga binaan panik dan berteriak-teriak saat guncangan terasa. Akibatnya warga binaan membobol gerbang juga tembok untuk segera menyelamatkan diri dan bertemu dengan keluarganya.

Data Dirjenpas menunjukkan isi total lembaga pemasyarakatan di Sulawesi Tengah mencapai 3.220 tahanan. Sementara jumlah tahanan yang tidak ada di tempat sebanyak 1424. Jumlah tersebut bisa terus bergerak karena belum adanya data dari Lapas Donggala sampai dengan saat ini.