Dirut Pertamina sebut kebakaran Depo Plumpang bom waktu

Menurut Nicke, pembangunan buffer zone sebenarnya sudah dilakukan sejak 2009 lalu saat terjadi kebakaran di sekitar Depo Plumpang.

Penampakan terbakarnya Depo Integrated Terminal Jakarta, Plumpang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kebakaran Jumat malam (3/3/2023). Foto: twitter.com/nanauswtn

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan kebakaran rumah warga di Depo Plumpang bisa terjadi kapan saja lantaran termasuk wilayah berisiko tinggi. Pembangunan zona penyangga (buffer zone), kata dia, mendesak untuk dilakukan.
 
"Maka yang paling urgent sekarang adalah membangun buffer zone di sekitar tembok A (batas luar dengan rumah warga)," kata Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) Dirut PT Pertamina dengan Komisi VII DPR di Senayan, Jakarta, Kamis (16/3).

Menurut Nicke, pembangunan buffer zone sebenarnya sudah dilakukan sejak 2009 lalu saat terjadi kebakaran di sekitar Depo Plumpang. Namun, dengan berbagai situasi waktu itu tidak jadi dilakukan.

Oleh karena itu, kata dia, kebakaran beberapa pekan lalu merupakan bom waktu saja. Sebab, kebakaran di Depo Plumpang bisa terjadi kapan saja.

"Namun kali ini, ini sebenarnya bom waktu saja, ini (kebakaran) kapan saja terjadi karena ini high risk memang karena begitu dekatnya dengan warga. Maka pembangunan buffer zone harus dilakukan segera untuk keselamatan masyarakat dan keamanan operasional sehingga operasi BBM (bahan bakar minyak) tidak ada kendala," tukasnya.

Sebelumnya, Nicke mengatakan, pihaknya akan memindahkan dua dari belasan area di Depo Plumpang ke Green Multi Purpose Terminal Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. Adapun dua area yang dipindahkan ialah area tangki dan area filling set.