Dokter dan perawat yang meninggal akibat Covid-19 mencapai 134 orang

Daeng Muhammad Faqih menyampaikan, sudah 79 dokter meninggal dan perawat lebih 55 orang wafat.

Sejumlah tenaga medis sedang beristirahat dengan fasilitas seadanya/Foto Twitter @eMbahNyutz

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat tenaga kesehatan yang gugur dalam menjalankan tugas akibat terinfeksi coronavirus mencapai ratusan orang. Dari jumlah tersebut, dokter termasuk profesi yang paling tinggi meninggal terjangkit Covid-19.

"Dokter sudah 79 orang dan dokter gigi sekitar delapan orang. Perawat itu sudah lebih 55 orang, karena minggu yang lalu sudah 55 orang yang saya tahu, dan bidan sekitar 15 orang," kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng Muhammad Faqih, saat dihubungi, Minggu (16/8).

Kendati angka kematian tinggo, Daeng berharap, kebijakan penyelenggara program pendidikan dokter spesialis dan subspesialis dapat berjalan. "Berharap kebijakan (program pendidikan dokter spesialis dan subspesialis) ini bisa berjalan," tutur Daeng singkat.

Diketahui, kebijakan tersebut termaktub dalam Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang tertuang pada Surat Edaran (SE) tertanggal 12 Agustus 2020. Surat tersebut, ditujukan kepada seluruh rektor Perguruan Tinggi Negeri Penyelenggara Program Pendidikan Dokter Spesialis agar dapat mengatasi sejumlah persoalan mahasiswa residen yang tangani Covid-19 di rumah sakit pendidikan.

Surat yang bernomor 69869/MPK.E/KU/2020 berisi empat poin utama. Pertama, rektor diminta memberikan keringanan biaya pendidikan untuk setiap residen berupa pembebasan uang kuliah, atau pengurangan uang kuliah paling sedikit 25%.