Penembakan di cafe Cengkareng, DPR minta psikologi personel Polri dievaluasi

Personel polisi menembak tiga orang di salah satu cafe di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, lantaran menolak membayar tagihan.

Personel polisi. Dokumentasi Polri

Polri diminta mengevaluasi psikologi personelnya. Permintaan itu dilayangkan agar penyalahgunaan senjata api, seperti kasus penembakan di salah satu kafe bilangan Cengkareng, Jakarta Barat, tidak terulang.

"Polri perlu menyusun langkah-langkah ketidakberulangan peristiwa serupa dengan membangun mekanisme evaluasi psikologi bagi para personelnya agar tidak terdapat penyalahgunaan senjata api seperti ini," kata Anggota Komisi III DPR, Taufik Basari, saat dihubungi Alinea, Jumat (26/2).

Tak hanya itu, politikus Partai NasDem tersebut juga meminta Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, melakukan pengawasan dan pembinaan ketat bagi jajarannya.

"Belajar dari peristiwa ini, saya meminta pihak Polri lebih mendisiplinkan anggotanya dengan melakukan pengawasan dan pembinaan yang ketat," terangnya.

Terlepas dari permintaan itu, Taufik mengapresiasi Polri yang sigap untuk mengambil tindakan terhadap pelaku penembakan. "Saya meminta segera proses dengan transparan."